Welcom to ekajayapu.blogspot.com

do not ever resign work

Selasa, Maret 10, 2009

Gawai Dayak Galik

Gawai Dayak Sanggau atau Nosu Mino Podi yang dilaksanakan akhir pekan lalu di Yout Center betang komplek gereja Katedral Sanggau, merupakan rangkaian penutupan gawai yang dilaksanakan di kampung-kampung. Di sana ada banyak sub suku dayak yang melaksanakan antraksi kesenian diantaranya dayak Galik.

Dayak Galik adalah suku Dayak yang berasal dari Kecamatan Beduai. Mereka mendiami Desa Kastro Mego, Tang Raya, Bereng Bekawat, Tawang Muda dan Sungai Ilai.

Upacara adat Gawai adalah kebiasaan masyarakat yang dilaksanakan secara turun temurun. Disana acara itu masih di lestarikan. Adat ini biasanya dilaksanakan setelah masyarakat panen raya yaitu pada bulan April. Mereka bersyukur kepada sang pencipta Tuhan yang mereka sebut Ketompok atau Tampak. Pemimpin upacara ini adalah tukang Pomang. Sebelum memulai upacara masyarakat biasanya menyiapkan kelengkapan adat atau yang disebut remah. Persembahan ini berupa babi, ayam, tuak, beras pulut, padi, tempayan, tumpang alat-alat perladangan gong dan alat-lat lainnya.

Menurut Temenggung Adat Dayak Muara Fransiskus Suring, upacara adat gawai adalah sebuah upacara yang sangat sakral. Biasanya pada upacara ini warga dari lima desa tersebut pulang kekampungnya masing-masing. Mereka berkumpul bersama sanak keluarga, famili dan kerabat. “Sebab di kegiatan inilah masyarakat bisa berkumpul dengan baik,” terang Fransiskus.

Sesudah upacara gawai, biasanya masyarakat juga memutuskan waktu pantang kampung. Pantang itu dilaksanakan untuk mengusir mara bahaya yang sewaktu-waktu bisa membahayakan kampung.. Seperti sampar dan penyakit-penyakit lainnya. Apabila ada warga yang melanggar maka meraka akan diberikan sangsi adat. Bisa berupa babi, Ayam atau alat-alat lainnya.

1 komentar:

web,gambar mengatakan...

obih golik, mantap omu ka.oku jemmy beduai